Disusun oleh : Herlina, SP (BPP Kec. Taliwang)
Sosialisasi Pemupukan Berimbang Menggunakan Pupuk ZA di Kelurahan Bugis |
Prinsip Pupuk Berimbang
Prinsip pupuk berimbang adalah menyesuaikan dengan kebutuhan tanaman, jenis tanaman, status hara dalam tanah dan targetan produksi yang akan dicapai. Pemupukan berimbang perlu diterapkan oleh petani karena pemupukan berlebihan dapat berakibat seperti tanaman mudah roboh, terserang hama-penyakit, tidak efesiensi dan mencemari lingkungan. Hal ini dapat menyebabkab pemborosan bagi petani dan akan merusak tanah serta tanaman.
Pupuk berimbang adalah pemberian sejumlah pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman dan kesuburan tanah agar terjadi bila menerapkan keberimbangan maka dihasilkan produktivitas, mutu hasil, kesuburan tanah dan keuntungan ekonomis dan ekologis akan meningkat.
Setelah penerapan pupuk berimbang, kunci 5 (lima) tepat pemupukan juga poin utama keberhasilan, yaitu Tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat cara dan tepat bentuk atau formula. Prinsip tepat jenis yaitu pemupukan harus tepat dalam menenentukan jenis pupuk yang dibutuhkan. Tepat dosis yaitu sesuai dengan status hara, kebutuhan tanaman dan target hasil yang mau dicapai. Tepat waktu adalah pada saat pemberian pupuk disesuaikan kapan tanaman tersebut membutuhkan asupan lebih unsur hara dalam jumlah yang banyak. Tepat bentuk atau formula bermaksud bentuk atau formula pupuk sesuai dengan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman. Prinsip ke lima adalah tepat cara yaitu saat pemupukan harus dengan cara yang benar.
Alternatif penggunaan pupuk urea
Berbagai jenis pupuk telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Pupuk-pupuk tersebut dibedakan berdasarkan kandungan unsur hara yang dikandungnya. Pupuk urea dan ZA adalah dua jenis pupuk yang mengandung Nitrogen (N). Kedua pupuk ini bisa saling menggantikan dalam peranannya. Karena sama-sama mengandung unsur nitrogen, kedua jenis pupuk ini dapat mempercepat pertumbuhan tanaman dan menambah kandungan protein hasil panen.
Namun demikian meski sekilas terlihat serupa, penggunaan Pupuk urea dan ZA memiliki perbedaan yang sangat jelas.Kandungan sulfur dari pupuk ZA akan berperan juga dalam pengembangan sistem imunitas tanaman yang akan meningkatkan kemampuan tanaman untuk mempertahankan diri dari gangguan hama parasit, penyakit dan kekeringan.
Mengenal Pupuk ZA
Pengertian Pupuk ZA
Pupuk ZA merupakan pupuk kimia buatan berisi kandungan amonium sulfat yang dibuat untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang untuk tanaman. Bentuk pupuk : seperti butiran kristal atau mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini mudah menyerap air meskipun tidak sekuat pupuk urea.
Karena ion sulfat sangat mudah larut dalam air sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya sehingga hanya cocok digunakan pada tanah alkalin.
Dibandingkan dengan pupuk lain, seperti amonium nitrat dan urea, pupuk ini mengandung lebih sedikit kadar nitrogen sehingga meningkatkan biaya pemupukan per massa nitrogen yang diberikan pada usaha pertanian, tetapi memberi keuntungan masuknya hara utama lainnya, belerang.
Pupuk ZA mengandung belerang dan nitrogen. Kandungan nitrogennya hanya separuh dari urea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai sumber pemasok hara belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur ini.
l Mudah penangannya dan ekonomis.
l Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan.
l Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama.
l Dapat dicampur dengan pupuk lain.
l Aman digunakan untuk semua jenis tanaman.
l Memperbaiki kualitas dan meningkatkan produksi serta nilai gizi hasil panen dan pakan ternak karena peningkatan kadar protein pati, padi, gula, lemak, vitamin, dll.
l Memperbaiki rasa dan warna hasil panen.
l Tanaman lebih sehat dan lebih tahan terhadap gangguan lingkungan (hama, penyakit, kekeringan).
l Tidak menyerap banyak air.
l Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan.
l Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama.
l Dapat dicampur dengan pupuk lain, serta aman digunakan untuk semua jenis tanaman.
l Mengakibatkan pemborosan biaya karena terlalu mahal.
l Jika digunakan secara berlebihan maka akan mengakibatkan tanah manjadi masam.
l Akan mengancam kelangsungan hidup mikroorganisme yang berada dalam tanah.
l Jika digunakan secara berlebihan maka akan mengakibatkan tanaman sukulen sehingga tanaman menjadi mudah terserang hama maupun penyakit.
Cara Penggunaan Pupuk Za
l Penggunaan pupuk ZA sangat dianjurkan untuk diberikan pada tanaman sebagai pupuk dasar juga pupuk susulan untuk semua jenis tanaman. Mengapa? karena sejak awal pertumbuhan, tanaman membutuhkan unsur hara belerang. Cara penggunaan pupuk Za dapat dicampur dengan pupuk yang lain.
Perbedaan Pupuk Urea dan ZA
l Pupuk urea dan ZA merupakan dua jenis pupuk yang sama-sama mengandung nitrogen (N).
l Persentase unsur nitrogen yang ada di dalamnya. Jika pupuk urea mengandung 46% unsur nitrogen atau jika 100kg pupuk urea maka ada 46 kg unsur nitrogen, sedangkan pada pupuk ZA kandungan unsur nitrogennya hanya mencapai 20,8% atau jika ada 100 kg pupuk ZA maka terdapat 20,8 kg unsur nitrogen.
l Tidaknya kandungan unsur makro yang terdiri dari makro nitrogen, sedangkan pupuk ZA juga mengandung unsur makro lainnya seperti belerang atau sulfur (S).
l Penggunaan kedua jenis pupuk ini juga dapat disesuaikan dengan kondisi tanah. Pupuk ZA dapat menurunkan pH tanah, maka tidak disarankan menggunakan pupuk Za untuk digunakan pada tanah dengan tingkat keasaman (pH) rendah.
Diolah dari berbagai sumber