Social Icons

Pages

Rabu, 04 September 2019

Panduan Praktis Budidaya Bawang Merah

Panduan Praktis Budidaya

Bawang Merah


DISUSUN OleH : Herlina, SP
(BPP Kec. Taliwang)
Tahun 2019
Bawang merah (Allium ascalonicum)
Syarat Tumbuh Bawang Merah :
  • Lahan sebaiknya di dataran rendah dengan ketinggian 0 – 800 meter di atas permukaan laut.
  • Suhu yang cocok bagi pertumbuhan bawang merah adalah 27 – 32 derajat celcius sehingga bawang merah membutuhkan penyinaran matahari lebih dari 12 jam setiap harinya.
  • PH tanah pada lahan untuk media tanam bawang merah berkisar antara 6 – 7
  • Umumnya cara menanam bawang merah paling cocok pada lahan tanah sawah maupun tegalan.
  • Memiliki tekstur sedang hingga liat.
  • Kelembaban tanah yang baik untuk menanam bawang merah adalah 60 – 70 %
  • Jenis tanah yang baik untuk menanam bawang merah adalah tanah jenis Latosol, Glei Humus, maupun Alluvial.
  • Suhu yang cocok bagi pertumbuhan bawang merah adalah 27 – 32 derajat celcius sehingga bawang merah membutuhkan penyinaran matahari lebih dari 12 jam setiap harinya.
  • PH tanah pada lahan untuk media tanam bawang merah berkisar antara 6 – 7
  • Umumnya cara menanam bawang merah paling cocok pada lahan tanah sawah maupun tegalan.
  • Memiliki tekstur sedang hingga liat.
  • Kelembaban tanah yang baik untuk menanam bawang merah adalah 60 – 70 %
  • Jenis tanah yang baik untuk menanam bawang merah adalah tanah jenis Latosol, Glei Humus, maupun Alluvial.
Benih Bawang Merah

Bentuk benih bawang merah ada yang dari biji dan ada juga berupa umbi. Benih bawang merah yang baik berasal dari umbi yang dipanen tua, lebih dari 80 hari untuk dataran rendah dan 100 hari dataran tinggi. Benih bawang merah yang baik setidaknya telah disimpan 2-3 bulan. Ukuran benih sekitar 1,5-2 cm dengan bentuk yang bagus, tidak cacat, berwarna merah tua mengkilap.

Jika usia bibit umbi bawang merah kurang dari 2 bulan, maka dilakukan pemotongan bagian ujung umbi kurang lebih ½ cm. Fungsi dari pemotongan tersebut adalah untuk mempercepat tumbuhnya tunas pada tanaman bawang merah.
Pemotongan umbi bibit bawang merah

Kebutuhan benih untuk budidaya bawang werah tergantung dengan varietas, ukuran benih dan jarak tanam. Untuk jarak tanam 20×20 dengan bobot umbi 5 gram dibutuhkan sekitar 1,4 ton benih per hektar. Untuk bobot yang sama dengan jarak tanam 15×15 dibutuhkan 2,4 ton per hektar. Bila bobot umbi lebih kecil, kebutuhan umbi per hektarnya lebih sedikit lagi.
Persiapan Menanam bawang merah, Tampong Gayang Kel. Bugis
Pengolahan Tanah Dan Penanaman Bawang Merah
Tanah dibuat bedengan dengan lebar 1-1,2 meter, tinggi 20-30 cm dan panjang sesusai dengan kondisi kebun. Jarak antar bedengan 50 cm, sekaligus dijadikan parit sedalam 50 cm. Cangkul bedengan sedalam 20 cm, gemburkan tanahnya. Bentuk permukaan atau bagian atas bedengan rata, tidak melengkung.
Tambahkan kapur atau dolomit sebanyak 1-1,5 ton per hektar apabila keasaman tanah kurang dari pH 5,6. Penambahan kapur setidaknya diberikan 2 minggu sebelum tanam.
Gunakan 15-20 pupuk kompos atau pupuk kandang sebagai pupuk dasar. Tebarkan pupuk di atas bedengan dan aduk dengan tanah hingga merata. Bisa juga ditambahkan urea, ZA, SP-36 dan KCL sebanyak 47 kg, 100 kg, 311 kg dan 56 kg setiap hektarnya. Campur pupuk buatan tersebut sebelum diaplikasikan. Biarkan selama satu minggu sebelum bedengan ditanami.
Siapkan benih atau umbi bawang merah yang siap tanam. Apabila umur umbi masih kurang dari 2 bulan, lakukan pemogesan terlebih dahulu. Pemogesan adalah pemotongan bagian ujung umbi, sekitar 0,5 cm. Fungsinya untuk memecahkan masa dorman dan mempercepat tumbuhnya tananaman.
Jarak tanam untuk budidaya bawang merah pada saat musim kemarau dipadatkan hingga 15×15 cm. Sedangkan pada musim hujan setidaknya dibuat hingga 20×20 cm. Benih bawang merah ditanam dengan cara membenamkan seluruh bagian umbi kedalam tanah.

Perawatan Budidaya Bawang Merah
Penyiraman pada budidaya bawang merah hendaknya dilakukan sehari dua kali setiap pagi dan sore. Setidaknya hingga tanaman berumur 10 hari. Setelah itu, frekuensi penyiraman bisa dikurangi hingga satu hari sekali.
Pemupukan susulan diberikan setelah tanaman bawang merah berumur 2 minggu. Jenis pupuk terdiri dari campuran urea, ZA, dan KCl yang diaduk rata. Komposisi masing-masing pupuk sebanyak 93 kg, 200 kg dan 112 kg untuk setiap hektarnya. Pemupukan susulan selanjutnya diberikan pada minggu ke-5 dengan komposisi urea, ZA, KCl sebanyak 47 kg, 100 kg, 56 kg per hektar. Pemupukan diberikan dengan membuat garitan disamping tanaman.
Penyiangan gulma biasanya dilakukan sebanyak dua kali dalam satu musim tanam. Untuk menghemat biaya, lakukan penyiangan bersamaan dengan pemberian pupuk susulan. Namun apabila serangan gulma menghebat, segera lakukan penyiangan tanpa menunggu pemberian pupuk susulan.

Pasca Panen: Penjemuran bawang Merah
Pengendalian Hama Dan Penyakit
Budidaya bawang merah mempunyai banyak jenis hama dan penyakit. Namun yang paling sering menyerang di sentra-sentra produksi adalah hama ulat dan penyakit layu.
Hama ulat (Spodoptera sp.) menyerang daun, gejalanya terlihat bercak putih pada daun. Bila daun diteropong terlihat seperti gigitan ulat. Hama ini ditanggulangi dengan pemungutan manual, ulat dan telur diambil untuk dimusnahkan. Bisa juga dengan menggunakan feromon sex perangkap, gunakan sebanyak 40 buah per hektar. Bila serangan menghebat, kerusakan lebih dari 5% per rumpun daun, semprot dengan insektisida yang berbahan aktif klorfirifos.
Penyakit layu fusarium, disebabkan oleh cendawan. Gejalanya daun menguning dan seperti terpilin. Bagian pangkal batang membusuk. Penanganannya dengan mencabut tanaman yang mati kemudian membakarnya. Penyemprotan bisa menggunakan fungsidia.

Panen Budidaya Bawang Merah
Ciri-ciri budidaya bawang merah siap panen apabila 60-70% daun sudah mulai rebah. Atau, lakukan pemeriksaan umbi secara acak. Khusus untuk pembenihan umbi, tingkat kerebahan harus mencapai lebih dari 90%.
Panen Bawang Merah di Kelompoktani Tampong Gayang Kelurahan Bugis

Budidaya bawang merah biasanya sudah bisa dipanen setelah 55-70 hari sejak tanam. Produktivitas bawang merah dangat bervariasi tergantung dari kondisi lahan, iklim, cuaca dan varietas. Di Indonesia, produktivitas budidaya bawang merah berkisar 3-12 ton per hektar dengan rata-rata nasional 9,47 ton per hektar.
Umbi bawang merah yang telah dipanen harus dikeringkan terlebih dahulu. Penjemuran bisa berlangsung hingga 7-14 hari. Pembalikan dilakuan setiap 2-3 hari. Bawang yang telah kering, kadar air 85%, siap untuk disimpan atau dipasarkan.

Dikutip dari berbagai sumber


0 komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Blogger news

Sample Text

Blogroll

Sample Text

 
Blogger Templates