Pekarangan Rumah Sebagai Penyedia Gizi Sehat Keluarga
Oleh: Herlina, SP (BPP Kec. Taliwang)
Pekarangan rumah merupakan sebidang tanah di sekitar rumah,
baik itu berada di depan, di samping, maupun di belakang rumah. Pemanfaatan
pekarangan yang baik dapat mendatangkan berbagai manfaat antara lain yaitu
sebagai warung, apotek, lumbung hidup dan bank hidup. Disebut lumbung hidup
karena sewaktu-waktu kebutuhan pangan pokok seperti jagung, umbiumbian dan
sebagainya tersedia di pekarangan.
Lahan pekarangan dapat dimanfaatkan untuk budidaya berbagai
jenis tanaman, termasuk budidaya tanaman buah dan sayuran. Iklim Indonesia yang
tropis sangat cocok untuk pembudidayaan tanaman sayuran yang merupakan salah
satu dari tanaman kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia yang baik bagi
kesehatan. Kegiatan dengan menanam berbagai jenis tanaman sayur akan menjamin
ketersediaan bahan pangan yang beranekaragam secara terus-menerus, guna
pemenuhan gizi keluarga.
Penanaman tanaman sayur sebagai upaya
pemanfaatan pekarangan rumah dapat menjadi salah satu penyedia gizi sehat
keluarga. Selain itu, usaha di pekarangan jika dikelola secara intensif sesuai
dengan potensi pekarangan, juga dapat memberikan sumbangan pendapatan bagi
keluarga.
Pemanfaatan
Pekarangan di KWT Tiang Nam Maju, Kelurahan Kuang.
Pola Tanam Pekarangan
Ditinjau dari tata letak pekarangan,
pola pertanian pekarangan yang baik dapat diatur sehingga tidak mengganggu
pancaran sinar matahari yang akan masuk ke halaman rumah dan juga
mempertimbangkan aspek keamanan dan estetika.
a. Tanaman Sisi Rumah, sebaiknya jenis
tanaman sayur-sayuran, obat-obatan dan bumbu-bumbuan dengan menghindari tanaman
yang berpohon tinggi apalagi berpohon besar. Tanaman yang berpohon besar akan
berakar besar pula sehingga bisa merusak pondasi rumah disamping pekarangan menjadi
sangat lembab.
b. Tanaman Belakang Rumah, bisa
diusahakan jenis tanaman yang pohonnya agak tinggi tetapi tidak begitu besar
dan pilih yang bisa memberikan hasil secara terus-menerus dan bisa juga tanaman
hias yang mempunyai harga relatif tinggi atau mahal.
c.Tanaman Pagar, dimaksudkan sebagai
tanaman batas pekarangan, hendaknya dipergunakan sebagai pagar hidup yang cepat
tumbuh, banyak cabang, kuat dan lebat, tahan pangkas dan bermanfaat banyak,
misalnya beluntas yang bisa dipakai untuk obat dan lalapan, tanaman puring,
kedondong, belimbing dan lain sebagainya.
Manfaat Dan Potensi Pengembangan
Pertanian pekarangan memiliki banyak
manfaat, antara lain sebagai sumber bahan pangan tambahan (meningkatkan
ketahanan pangan keluarga), sumber pendapatan keluarga, sumber oksigen, sumber
keindahan (estetika), dan wahana kegiatan bagi kaum ibu/wanita.
Beternak unggas, di pekarangan KWT Tiang
Nam Maju,
Komoditi yang diusahakan meliputi:
1. Sayuran dan buah : Sayuran buah
seperti cabai besar, cabai rawit, tomat, terong, mentimun, pare dan paprika. Sayuran
daun seperti kangkung, caisim, bawang daun, bayam, kubis, kemangi, seledri,
selada, dan sawi. Sayuran bunga seperti kol, brokoli dan bunga papaya, Sayuran
umbi seperti wortel, kentang, bawang merah, bawang putih, bawang bombay, dan
lobak serta tanaman bumbu dan empon-emponan seperti temu kunci, kencur, serai,
lengkuas dan kunyit yang masih termasuk tanaman sayuran umbi-umbian. Tanaman
buah, obat-obatan, tanaman hias.
2. Ternak: ternak unggas hias, ternak
petelur, ternak pendaging
3. Ikan: ikan hias, ikan produksi
daging, pembenihan dan lain-lain
Pertanian pekarangan merupakan salah
satu strategi baru meningkatkan kecukupan dan ketahanan pangan masyarakat
sekaligus sebagai sumber pendapatan keluarga. sekaligus dapat meningkatkan
tingkat kesejahteraan masyarakat.
KWT Tiang Nam Maju.
(Dikutip dari berbagai sumber)