Kecil-Kecil Si Cabe
Rawit
Oleh : Herlina, SP (BPP Kec. Taliwang)
Panen Cabe Rawit di Kelompok Tani Estafet Hidup, Kelurahan Kuang |
Cabe
termasuk dalam golongan tanaman terung-terungan yaitu Solanaceae. Nama spesies tanaman cabe adalah Capsicum
sp. Cabe rawit (Capsium
frutescens) memiliki ukuran yang mini, panjangnya sekitar 2-4 cm. Rasa
jenis cabe ini relatif lebih pedas dari cabe besar, meski ada beberapa varietas
yang kurang pedas. Warna cabe rawit sangat beragam, mulai dari hijau, merah,
kuning hingga oranye.
Jenis cabe ini bisa berbuah sepanjang tahun, tidak mengenal
musim. Tanamannya cukup tahan terhadap segala cuaca dan dapat tumbuh di dataran
tinggi maupun rendah. Kebanyakan jenis cabe rawit yang ditanam di Indonesia
merupakan varietas lokal. Benihnya diproduksi sendiri oleh para petani dari
hasil panen sebelumnya. (https://alamtani.com/jenis-cabe/)
Buah cabe rawit memiliki ukuran paling kecil dibandingkan jenis cabe
lainnya, tetapi rasanya paling pedas. Cabe rawit termasuk golongan cabe kecil.
Meskipun nama cabe rawit lebih populer, namun sebenarnya buah pedas ini
memiliki nama daerah yang berbeda. Di Yogyakarta dikenal sebagai lombok riwit,
di daerah Sunda cengek leutik, di Gayo di sebut pentek, di Madura dikenal
sebagai taena manok, dan di Nias disebut lada mini.
Tanaman yang tergolong tanaman perdu ini diduga berasal dari Amerika
Latin. Mengenai sejarah masuknya tanaman ini ke tanah air, ada beberapa versi.
Ada yang mengatakan dibawa oleh orang Portugis, ada pula yang menyatakan dibawa
oleh pedagang asal persia.
Jenis Cabe
Rawit
1.
Cabe rawit putih
Dari ketiga jenis cabe rawit, cabe rawit putih memiliki ukuran paling
besar. Bentuk buah gemuk dan meruncing pada ujungnya. Panjang buah berkisar
aantara 4-6 cm dengan lebar 0,9-1,2 cm. Ketika masih muda buah berwarna putih
kekuning-kuningan, lalu berubah kuning saat menjelang tua, dan menjadi merah
sedikit orange setelah masak. Cabe ini juga dikenal dengan nama cabe cengek,
cabe domba, dan cabe burung. Dibandingkan kedua jenis cabe rawit lainnya, cabe
rawit putih tergolong kurang pedas rasanya. Mungkin karena itulah ada jenis
burung yang menyukainya.
2.
Cabe Rawit Hijau
Cabe rawit hijau juga dikenal dengan nama cabe ceplik. Buahnya sebesar
cabe rawit putih, tetapi lebih pendek, jadi tampak gemuk. Panjang buah sekitar
3-4cm dengan lebar1-1,5 cm. Rasanya cukup pedas, namun tak sepedas cabe rawit
kecil. Saat muda buahnya berwarna hijau tua, berangsur-angsur berubah
kecoklatan, dan akhirnya menjadi merah tua ketika masak.
3.
Cabe Rawit Kecil
Diantara jenis cabe rawit lainnya, jenis cabe ini adalah yang terkecil. Panjang
buahnya hanya sekitar 1-2 cm dengan lebar 0,5-1 cm. Namun, rasa buah cabe ini
paling pedas dibandingkan jenis cabe laninnya. Cabe rawit kecil serupa dengan
cabe rawit hijau, saat muda berwarna hijau tua dan berubah menjadi merah tua
ketika masak. Dibanding cabe rawit putih, ujung cabe rawit kecil lebih tumpul.
Nama lain cabe rawit kecil adalah cabe jemprit.
4.
Cabe Rawit Hias
Cabe rawit hias serupa dengan cabe rawit putih, hanya tanamannya lebih
kecil, setinggi sekitar 50 cm. Biasanya, tanaman ini ditanam di pot sebagai
tanaman hias, meskipun tergolong tanaman hias, buahnya tetap enak dimakan. Buah
ketika muda berwarna putih kekuning-kuningan dan berubah merah agak orange
setelah masak. Rasa pedasnya setara dengan jenis lombok rawit putih.
Sifat Botani
Cabe Rawit
Cabe rawit termasuk tanaman dikotil (biji berkeping dua) dan berakar
tunggang. Akarnya menyebar hingga sejauh 40 cm, tetapi dangkal.akar-akar rambut
banyak berada di permukaan. Akar-akar mendatarnya cepat berkembang, menyebar
dengan kedalaman 15 cm. Ujung akar tunggang dapat menembus tanah hingga
kedalaman 50 cm.
Gambar: Cabe Rawit Putih |
Gambar: Cabe Rawit Hijau |
Batang tanaman berbentuk bulat, tegak dengan tinggi 50-150 cm. Batang
hanya sedikit sedikit mengandung zat kayu sehungga tidak kuat berdiri tegak
saat lebat buahnya. jika tanaman berbuah lebat, di perlikan penyangga tanaman.
Batang muda berwarna hujau dan tidak berbulu,kemudian berangsur-angsur berubah
menjadi putih kecoklatan setelah tua. Batang utama mudah di tumbuhi tunas baru
sehingga kadang-kadang perlu di lakukan perempelan.
Daun cabe rawit putih berwarna hijau muda, sedangkan daun cabe rawit
hijau dan cabe rawit kecil berwarna hijau tua.ukuran daun termasuk kecil. Daun
ini berbulu halus pada permukaannya. Bentuk daun menyerupai hati yang meruncing pada ujungnya. Panjang
daun sekitar 4-6 cm dan lebar 2-3 cm, bagian tepinya tidak bergerigi.
Bunga berdiri tegak pada ketiak daun, berwarna putih bersih, berbentuk
bintang. Satu kuntum bunga terdiri dari 5-6 helai kelopak bunga. Pada setiap
ketiak daun umumnya tumbuh dua tangkai bunga. Setelah mekar penuh, bunga cabe
rawit berukuran lebar sekitar 1,5 cm. Setelah terjadi pembuahan bunga akan layu
dan kebanyakan hanya 1 bunga yang menjadi bakal buah.
Buah muda berwarna hijau atau putih kekuning-kuningan dan berubah
menjadi merah setelah tua. Buah bervariasi ukurannya, berkisar antara 1-4 cm
dengan lebar 0,5-1,2 cm, buah cabe mengandung oleoresin yang pedas rasanya.
Setiap buah berisi banyak biji. Biji cabe berkeping dua (dikotil) dan
berfungsi sebagai alat perkembang biakan tanaman secara generatif.
Kandungan
Gizi Dan Manfaat Cabe Rawit
Cabe rawit mengandung vitamin A kadar tinggi (11.50 SI), setara dengan
kandungan vitamin A dalam daun singkong (11.000 SI), hampir dua kali lipat
dibandingkan kadar vitamin A dalam bayam, dan sedikit lebih rendah dari wortel
(12.000 SI). Vitamin A ini sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata.
Kandungan vitamin C juga cukup tinggi, 70 mg. Bandingkan dengan jeruk manis
yang memiliki kandungan vitamin C nya 49 mg dan apel 90 mg. Cabe rawit juga
mengandung bahan-bahan mineral yang cukup tinggi, terutama zat besi dan
kalsium. Kedua jenis mineral tersebut sangat di perlukan bagi pertumbuhan
manusia. (http://rumahagri.blogspot.com/2015/05/
mengenal-tanaman-cabe-rawit.html)
1.
Suasana hati menjadi lebih bahagia.
Salah satu yang jarang diketahui dari manfaat cabe
rawit adalah membangkitkan rasa senang di hati seseorang. Hal ini berkaitan
dengan stimulasi di otak untuk mengeluarkan hormon endorfin, saat seseorang
mengkonsumsi cabe rawit. Karenanya, ada yang menyebutkan ketika mengkonsumsi
cabe rawit suasana hati menjadi lebih bahagia.
2.
Mengencerkan sumbatan pada aliran darah
Cabe rawit sangat berguna sekali, terutama bagi
seseorang yang memiliki risiko terkena penyakit jantung. Beberapa penelitian menyebutkan,
mengkonsumsi cabe rawit dapat membantu untuk mengencerkan sumbatan pada aliran
darah, yang bisa menyebabkan gangguan aliran darah, stroke dan penyakit jantung.
3.
Menurunkan kadar kolesterol
Cabe rawit memiliki sifat antikoagula, sehingga ia
membantu menghancurkan bekuan darah dan juga menghambat terbentuknya bekuan
darah di sepanjang saluran darah.
4.
Mengatasi Nyeri Sendi
Kandungan capcaisin dalam cabe berkhasiat dalam
meredakan kejang pada otot. Beberapa orang yang sering mengalami nyeri pada
persendian bisa membuat sedia krim dari cabe rawit, dimana rasa hangat yang
ditimbulkan bisa membantu mengatasi masalah tersebut.
Cabe Rawit, Si kecil yang kaya manfaat |
Bagaimanapun manfaat antioksidan bagi tubuh sangat
banyak, salah satunya menghindari dari banyak penyakit. Dalam cabe rawit
terkandung zat penting seperti kapsainin, kapsantin, karetonoid, alkaloid
atsiri, rsin, vitamin A dan C. Zat ini berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh
Vitamin C yang terkandung dalam cabe rawit sangat tinggi, yang akan membantu
meningkatkan daya tahan tubuh.
6.
Meningkatkan kesuburan
Tidak hanya daya tubuh yang diperbaiki, manfaat cabe
rawit juga bisa digunakan untuk meningkatkan kesuburan. Selain itu,
mengkonsumsi cabe rawit juga mampu meningkatkan gairah seksual bagi Anda yang
memiliki masalah dengan hal tersebut.
Tapi bagi anda yang memiliki masalah dengan saluran
cerna, sebaiknya konsumsi cabe rawit di kurangi, atau dihindari sama sekali.
Rasa panas yang ditimbulkan akibat cabe rawit tidak baik bagi penderita saluran
cerna, dan juga bagi penderita sakit mata. (http://manfaattanamanhijau.blogspot.com/2013/11/manfaat-cabe-rawit-untuk-tubuh.html)